Tampilkan postingan dengan label sembelit dan sebangsanya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sembelit dan sebangsanya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Agustus 2010

What is constipation?


Constipation means different things to different people. For many people, it simply means infrequent stools. For others, however, constipation means hard stools, difficulty passing stools (straining), or a sense of incomplete emptying after a bowel movement. The cause of each of these "types" of constipation probably is different, and the approach to each should be tailored to the specific type of constipation.
Constipation also can alternate with diarrhea. This pattern commonly occurs as part of the irritable bowel syndrome (IBS). At the extreme end of the constipation spectrum is fecal impaction, a condition in which stool hardens in the rectum and prevents the passage of any stool.
The number of bowel movements generally decreases with age. Ninety-five percent of adults have bowel movements between three and 21 times per week, and this would be considered normal. The most common pattern is one bowel movement a day, but this pattern is seen in less than 50% of people. Moreover, most people are irregular and do not have bowel movements every day or the same number of bowel movements each day.
Medically speaking, constipation usually is defined as fewer than three bowel movements per week. Severe constipation is defined as less than one bowel movement per week. There is no medical reason to have a bowel movement every day. Going without a bowel movement for two or three days does not cause physical discomfort, only mental distress for some people. Contrary to popular belief, there is no evidence that "toxins" accumulate when bowel movements are infrequent or that constipation leads to cancer.
It is important to distinguish acute (recent onset) constipation from chronic (long duration) constipation. Acute constipation requires urgent assessment because a serious medical illness may be the underlying cause (for example, tumors of the colon). Constipation also requires an immediate assessment if it is accompanied by worrisome symptoms such as rectal bleeding, abdominal pain and cramps, nausea and vomiting, and involuntary loss of weight. In contrast, the evaluation of chronic constipation may not be urgent, particularly if simple measures bring relief.

What causes constipation?

Theoretically, constipation can be caused by the slow passage of digesting food through any part of the intestine. More than 95% of the time, however, the slowing occurs in the colon.

http://www.medicinenet.com/constipation/page2.htm

Selasa, 17 Agustus 2010

bahaya menahan buang air

Apakah Anda sering menahan buang air kecil? Malas beranjak dari tempat duduk, atau toilet umum yang jorok menjadi alasan umum menahannya.
Jangan membiasakan kebiasaan menahan buang air kecil. Bukan hanya ancaman menderita batu ginjal, tapi juga meningkatkan risiko penyakit infeksi saluran kemih.
Suzanne Merrill-Nach, dokter ahli kebidanan di San Diego, memeringatkan bahaya itu. "Buang air kecil akan membersihkan kandung kemih dari bakteri yang berkembang biak di urin," katanya seperti dikutip dari laman Cosmopolitan.
Artinya, mengabaikan hasrat buang air kecil ke toilet akan menyuburkan perkembangbiakan bakteri di dalam kandung kemih. Inilah yang potensial menimbulkan infeksi saluran kemih.
Menahan buang air kecil juga tidak boleh dilakukan menjelang berhubungan seksual. "Ketika kandung kemih penuh, saluran uretra lebih terbuka sehingga memudahkan masuknya bakteri dari organ intim. Ketika bakteri masuk, terjadilah infeksi saluran kemih," ujarnya.
Menahan buang air kecil juga mengakibatkan gangguan pompa kandung kemih. Itulah usai menahannya, urin tak bisa tuntas dikeluarkan. Orang menyebutnya anyang-anyangan. Jangan sepelekan kondisi ini, karena sisa urin yang sulit keluar juga potensial memicu infeksi saluran kemih.
Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan berupa bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, garam terlarut, dan materi organik, ini akan dikeluarkan tubuh melalui proses saluran kemih. Menahannya keluar akan membuat 'sampah' terlarut itu mengendap dan mengganggu fungsi kandung kemih dan ginjal. (pet)

tips mengatasi sembelit


Penelitian yang dipimpin oleh Robert D. Linderman di University of New Mexico, Albuquerque, ternyata membuktikan bahwa asupan cairan tidak berkolerasi dengan terjadinya sembelit kronik. Penelitian yang dilakukan terhadap hampir 900 sukarelawan lanjut usia ini menemukan bahwa kurangnya minum ternyata bukanlah merupakan faktor yang bermakna dalam terjadinya sembelit, sebagaimana diyakini sebelumnya.


Fakta bahwa sembelit tidak dapat diatasi hanya dengan cara menambah asupan cairan ini ternyata juga ditemukan oleh berbagai penelitian lainnya. Karenanya, untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah terjadi selama ini, beberapa pakar yang dipimpin Profesor Stefan A Muller-Lissner dari Humboltd University, Berlin, mengulas berbagai mitos dan kesalahpahaman seputar sembelit ini dalam the American Journal of Gastroenterology tahun 2005 yang lalu. Dalam jurnal ilmiah, Profesor Muller-Lissner menegaskan, "Data ilmiah membuktikan konsistensi kotoran tidak dapat dimanipulasi dengan meningkatkan asupan cairan. Juga disimpulkan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa peningkatan asupan cairan dapat mengatasi masalah sembelit", trus bagaimana cara mengatasi sembelit?


Berikut ini tips praktis yang dapat membantu ketika Anda mengalami sembelit:


1. Pastikan Anda tidak dalam keadaan dehidrasi. Salah satu ciri utama tubuh dalam keadaan dehidrasi adalah berkurangnya frekuensi berkemih dan warna urine yang lebih gelap dari biasanya.


2. Jika memang tubuh mengalami tanda dehidrasi tersebut, minumlah tambahan cairan secukupnya sesuai kemampuan.


3. Setelah Anda cukup yakin tidak dalam kondisi dehidrasi, janganlah memaksakan diri untuk minum lebih banyak lagi. Selain hal ini justru menambah rasa tidak nyaman di perut, cara ini juga terbukti tidak efektif mengatasi sembelit.


4. Gunakanlah laksatif / pencahar yang telah terbukti efektif dan dapat diperoleh bebas di Apotik atau toko obat. Salah satu pencahar yang saya ketahui yaitu dulcolax (bukan promosi lho).Jika pencahar ini tidak juga mengatasi masalah Anda, maka sebaiknya Anda berobat ke dokter untuk memastikan tidak ada kelainan pencernaan yang serius.